Pos

Ukuran Sablon Kaos

Ukuran Sablon Kaos

Galerikonveksi51.com – Ukuran sablon kaos adalah salah satu faktor penting jika ingin membuat kaos bergambar baik di tempatkan pada bagian depan ataupun belakang. Penempatannya dengan ukuran yang pas bisa mempengaruhi bagus atau tidaknya desain sablon kaos tersebut. Apalagi bila kita ingin membuat kaos sablon costum dengan desain sendiri, tentunya kita harus mengetahui berapa ukuran sablon yang cocok dengan desain yang kita buat.

Biasanya ukuran sablon kaos harus menyesuaikan dengan size kaos agar terlihat menarik. Oleh karena itu perlu diperhatikan kira-kira berapa ukuran sablon yang cocok sehingga gambar desain tersebut terlihat menarik dan pas bila diaplikasikan di kaos yang akan kita buat.

Dengan mengukur lebar dan panjang terluar dari gambar desain yang kita buat, maka kita bisa mengetahui besaran gambar desain sablon. Hal ini diperuntukkan untuk mengetahui ukuran sablon yang kita buat, mana yang paling mendekati dengan standar ukuran sablon di konveksi kaos. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui informasi mengenai ukuran standar sablon di konveksi kaos.

Beberapa Pilihan Ukuran Sablon Kaos Standar di Konveksi

Ada beberapa pilihan standar panduan di konveksi untuk memilih ukuran sablon kaos yang sering digunakan di dunia persablonan terutama pada kaos:

Ukuran Sablon A2

Sablon ini menggunakan ukuran dengan lebar dan panjang 42 cm X 59,4 cm. Ukuran A2 ini adalah size paling besar untuk sablon kaos. Biasanya ukuran ini dipilih bila kita ingin mencetak full gambar pada kaos.

Ukuran Sablon A3

Ukuran Sablon A3
Sablon ini menggunakan ukuran dengan lebar dan panjang 29,7 cm x 42 cm. Ukuran A3 ini biasanya digunakan untuk desain sablon berukuran sedang (tidak terlalu besar dan terlalu kecil). Ukuran ini termasuk ke dalam salah satu pilihan ukuran sablon yang paling sering digunakan pada sablon kaos.

Ukuran Sablon A4

Ukuran Sablon A4
Sablon ini menggunakan ukuran dengan lebar dan panjang 21 cm x 29,7 cm. Ukuran ini tidak terlalu besar dan cocok dijadikan pilihan apabila penempatan desain sablon berada pada bagian depan kaos. Ukuran sablon ini pun menjadi salah satu pilihan ukuran yang sering digunakan pada sablon kaos.
Ukuran Sablon A4 Horizontal

Ukuran Sablon A5

Ukuran Sablon A5
Sablon ini menggunakan ukuran dengan lebar dan panjang 21 cm x 14,8 cm. Ukuran sablon ini termasuk relatif kecil, sehingga biasanya ditempatkan pada bagian depan kaos yaitu pada bagian tengah, kanan atau kiri dada, kanan atau kiri bawah dan juga pada bagian belakang kaos di punggung atas.

Ukuran Sablon A6

Ukuran Sablon A6
Sablon ini menggunakan ukuran dengan lebar dan panjang 14,8 cm x 10,5 cm. Ukurannya terbilang kecil dan biasanya sering digunakan untuk gambar yang sederhana, juga penempatannya lebih fleksibel mengingat ukurannya yang kecil.

Ukuran Sablon A7

Ukuran Sablon A7
Sablon ini menggunakan ukuran dengan lebar dan panjang 7,4 cm x 10,5 cm. Karena ukurannya yang sangat kecil, biasanya sering digunakan untuk desain logo. Serta untuk penempatannya pun sangat fleksibel, bisa dimanapun mengikuti desain kaos yang akan dibuat.

Hal-Hal Penting Untuk Diperhatikan Sebelum Membuat Kaos Sablon

Selain menentukan ukuran sablon untuk kaos, ada beberapa hal penting untuk dijadikan pertimbangan sebelum membuat kaos. Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa dijadikan sebagai referensi pertimbangan dalam memproduksi kaos sablon.

Harga Sablon

Ukuran sablon tidak dipungkiri sangat mempengaruhi penambahan harga pembuatan kaos. Semakin besar ukuran gambar desain sablon, maka harganya pun akan semakin mahal, hal ini dikarenakan dari banyaknya penggunaan cat tinta sablon yang mengakibatkan cost of production kaos juga bertambah.

Resolusi Gambar

Resolusi gambar/desain yang tinggi menjadi hal penting, apalagi bila ingin membuat gambar sablon dengan ukuran besar karena akan berpengaruh terhadap kualitas hasil sablon itu sendiri. Semakin besar ukuran sablon yang dipilih, maka resolusi gambar yang tinggi diperlukan agar gambar desain tidak pecah sehingga terlihat detailnya.

Pemilihan Jenis Sablon

Agar desain gambar sablon yang akan diterapkan pada kaos sesuai dengan yang kita inginkan, maka pemilihan jenis tinta cat sablon sangat penting. Ada beberapa pilihan yang bisa anda baca pada halaman Jenis Jenis Sablon.

Pembuatan Sampel Kaos

Sebelum memproduksi pakaian secara masal, biasanya di beberapa konveksi tersedia fasilitas untuk membuat sampel. Tentunya ada beberapa syarat dan ketentuan dari konveksi itu sendiri agar bisa membuat sampel. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil produksi kaos yang telah diberi sablon, apakah sudah sesuai sehingga bisa perlu bisa melakukan revisi sebelum diproduksi secara masal.

Demikianlah ulasan singkat mengenai ukuran sablon kaos. Semoga bisa menambah wawasan kita semua. Untuk informasi seputar kaos yang lainnya bisa juga membaca mengenai Jenis Bahan Kaos. Untuk Anda yang ingin membutuhkan jasa pembuatan kaos sablon silahkan untuk mengunjungi Konveksi Kaos.

Semoga bermanfaat.

Sejarah Kemeja

Sejarah Kemeja

Galerikonveksi51.com – Sejarah kemeja mengalami perkembangan yang panjang dan lambat selama ribuan tahun. Jika kita telusuri ada beberapa hal yang tercatat dalam sejarah kemeja yang mengakibatkan munculnya berbagai macam model kemeja.

Seperti yang kita ketahui, bahwa kemeja adalah sebuah baju atau pakaian atasan untuk menutupi tubuh bagian atas (dari leher sampai pinggang). Kemeja lebih khusus merupakan pakaian dengan kerah, manset dan pembukaan vertikal penuh dengan kancing. Kemeja juga bisa dikenakan dengan dasi di bawah kerah kemeja.

Kemeja biasanya terbuat dari kain tenun (katun, line dan sebagainya) dan sering disertai dengan jaket, manset dan dasi, misalnya dengan setelan jas atau pakaian resmi, tetapi kemeja juga bisa dipakai lebih santai.

Dalam bahasa Inggris British, kemeja disebut sebagai “kemeja formal” dan dalam bahasa Inggris amerika dikenal sebagai “kemeja tuksedo” yang merupakan pakaian malam formal yang dikenakan dengan dasi hitam atau putih. Beberapa dari kemeja formal ini memiliki bagian depan yang kaku dan kerah yang bisa dilepas yang terpasang dengan kancing kerah.

Sejarah Kemeja

Sejarah Asal Usul Kemeja

Sejarah kemeja diawali dengan diperkenalkannya pakaian ini pertama kali di daratan Eropa dengan sebutan Camisa (kamisa) yang masih dekat dengan bentuk aslinya, blus dari bahasa Perancis, terutama untuk wanita dan hem dari bahasa Belanda.

Dahulu kemeja merupakan pakaian dalam yang hanya bisa dipakai pria, sampai abad ke-20. Kemeja biasanya dikenakan oleh anak laki-laki dan pria, sedangkan anak perempuan dan wanita sering memakai blus atau kadang-kadang dikenal sebagai chemises.

Lalu kemeja banyak dikenal diseluruh penjuru dunia, sebagai sebuah pakaian atas khususnya untuk pria yang menutupi tangan, bahu, dada hingga ke perut. Namun, pada pertengahan 1800-an, kemeja mulai dikenakan sebagai pakaian wanita.

Perkembangan tersebut tercatat dalam sejarah kemeja, dimana ada beberapa momen penting dalam sejarah kemeja yang menjadi acuan untuk bentuk kemeja seperti yang kita kenal sekarang ini. Oleh karena itu mari kita telusuri sejarah kemeja ke masa ribuan tahun yang lalu.

500 SM

Sejarah Kemeja Tahun 300 SM
Dalam sejarah kemeja, salah satu contoh paling awal dari sebuah kemeja ditemukan di makam Dinasti Pertama di Tarkan, Mesir oleh Egyptologist Sir Flinders Petrie, pada tahun 1913. Kemeja tersebut terbuat dari kain linen dengan serat rami – seperti hampir semua kain di Mesir Kuno – dan berasal dari sekitar tahun 3000 SM. Hal tersebut menimbulkan asumsi bahwa ada lebih dari satu kemeja yang dibuat, yang modelnya menyerupai pakaian kemeja pria hari ini.

Sejarah Kemeja Pada Abad Pertengahan

1500 M

Selama abad pertengahan sampai jaman renaissance, kemeja dianggap sebagai pakaian dalaman, yang menjadi penghalang antara tubuh dengan pakaian luar yang tidak pernah dicuci. Hal tersebut dikarenakan susahnya mencuci pakaian luar seperti mantel yang terbuat dari bulu atau kulit binatang, serta orang-orang tidak begitu peduli dengan kebersihan pribadi mereka.

Fungsi kemeja sebagai pakaian dalaman masih terlihat hingga sekarang, dalam situasi formal tertentu, seperti makan malam dengan dasi hitam, pernikahan atau acara-acara formal.

Dalam catatan sejarah kemeja ketika itu, dijelaskan mengenai cara mengenakan kemeja yang mirip seperti kaos. Hal ini dikarenakan kemeja ketika itu tidak memiliki bukaan depan dengan kancing dan hanya terbuat dari linen yang lebih kasar daripada yang biasa kita gunakan sekarang. Kemeja juga pada saat itu dilihat sebagai simbol status karena biaya pembuatannya, mempunyai nilai yang sangat tinggi dan terkadang dijadikan sebagai mas kawin untuk pengganti uang tunai.
Sejarah Kemeja Tahun 1500 M

Dalam karya seni abad pertengahan, Kemeja hanya terlihat dikenakan oleh orang-orang dengan status rendahan, seperti penggembala, tahanan dan peniten tanpa baju luaran.

Sejarah Kemeja Tahun 1600 M

source: pinterest.com

Sejarah Kemeja Pada Tahun 1600-1700 M

Kemeja kadang-kadang memiliki hiasan tambahan di leher ataupun manset. Pada abad ke-16, kemeja pria sering memiliki sulaman dan kadang-kadang hiasan tambahan atau renda di leher serta manset. Selama abad ke-18 hiasan tambahan yang panjang di leher atau jabot menjadi sebuah mode.

Pada abad ketujuh belas, pria lebih leluasa untuk menunjukkan kemeja tanpa baju luaran walaupun hal tersebut berbau erotis sama halnya dengan menunjukkan pakaian dalam seperti sekarang ini.

Sejarawan abad ketujuh belas, Joseph Strutt meyakini bahwa seorang pria yang tidak mengenakan kemeja ke tempat tidur merupakan perbuatan yang tidak senonoh. Bahkan hingga akhir tahun 1879, kemeja yang terlihat tanpa mengenakan baju luaran dianggap kurang pantas karena ketika itu laki-laki mengandalkan panjangnya kemeja untuk menutupi bagian tubuh yang paling intim.

Sejarah kemeja yang terdokumentasi mengenai ekspresi melalui kemeja pertama “To give the shirt off one’s back” terjadi pada 1771 sebagai idiom yang menunjukkan keputusasaan atau kemurahan hati yang ekstrem dimana ketika itu kemeja masih dikenakan sebagaimana biasanya.

Dalam buku Men’s Wardrobe seri Chic Simple disebutkan, para bangsawan Eropa pada abad ke-17 biasa memakai kemeja putih yang dihiasi renda pada bagian dada dan lengan. Selain itu mereka juga biasa tampil dengan kemeja putih sebagai baju dalaman pada saat mengenakan busana tuxedo, busana yang berasal dari kalangan bangsawan Inggris.

Sejarah Kemeja Pada Tahun 1800-an

1800 M

Memasuki awal tahun 1800-an bermunculan model-model kemeja baru. Ketika itu salah satu model paling mewah memiliki kerah berupa bulu bulu yang biasa disebut ruff, merupakan model kemeja yang cukup populer. Akan tetapi sayangnya bahan ruff ini sangat kaku sehingga menyulitkan pemakainya untuk bergerak.

Kerah Dengan Ruff

source: pinterest.com

Pada tahun 1827, seorang ibu rumah tangga dari New York Amerika yang bernama Hannah Montague, lelah membersihkan kotoran dari baju suaminya setiap hari, sehingga dia memutuskan untuk mengambil gunting dan memotong kerah kotornya. Sebenarnya tindakan tersebut jauh dari merusak pakaian, karena hal tersebut adalah momen penting dalam sejarah kemeja pria. Dia telah menemukan kerah yang bisa dilepas agar bisa ditukar dengan yang bersih, tanpa perlu mencuci seluruh baju.
Kerah Kemeja

Kerah yang bisa dilepas segera diadopsi secara luas dan mendorong orang-orang untuk mengenakan kemeja setiap harinya, karena hanya kerah yang terlihat (yang ditegaskan oleh Montague). Ini juga memberi kesan seperti terlihat memiliki lebih banyak kemeja, karena adanya kerah yang bisa diganti.

Sampai tahun 1930-an kerah yang bisa diganti tetap populer, meskipun aksesoris awal ini lebih mirip seperti klip dasi daripada menyerupai kerah kecil seperti yang ada saat ini. Klip dasi tersebut menjaga dasi agar tepat di tengah kerah.

Perempuan Eropa dan Amerika mulai mengenakan Kemeja pada tahun 1860, ketika Kemeja Garibaldi, yaitu kemeja merah yang dikenakan oleh pejuang kemerdekaan di bawah pimpinan Giuseppe Garibaldi, dipopulerkan oleh Permaisuri Eugénie dari Perancis.

Garibaldi Blouse

source: flickr.com/photos/nora-meszoly/14252332194

1871 M

Sekitar tahun 1871, kemeja mulai menyerupai model seperti yang kita kenal sekarang ini. Kancing mulai diperkenalkan ke dalam desain kemeja untuk pertama kalinya. Desain ini awalnya dipatenkan oleh perusahaan jahit London, Brown, Davis, and Co. Kerah modern juga awalnya diperkenalkan oleh perusahaan tersebut.

Sejarah kemeja ketika itu mencatat bahwa kemeja putih menjadi sebuah gengsi untuk dikenakan dikarenakan biaya pemeliharaannya yang cukup tinggi agar terlihat tetap bersih. Pada saat inilah muncul istilah ‘pekerja kerah putih‘, dimana menunjukkan istilah seseorang yang cukup kaya untuk mempertahankan penampilan yang bersih dan terhormat dengan tidak terlibat oleh pekerjaan-pekerjaan kotor yang dapat menodai kemeja putih bersih.
Kemeja Kerah Putih

Sejarah Kemeja Pada Tahun 1900-an

1900 M

Seperti yang telah kita ketahui, kemeja putih memiliki gengsi yang lebih tinggi dibandingkan kemeja bercorak karena susahnya menjaga kebersihan kemeja putih. Namun pada tahun 1900, kemeja bercorak garis-garis dan berwarna mulai diterima, walaupun kemeja putih lebih memiliki gengsi untuk dikenakan ketika bisnis dan baju dalaman jas formal.

Kemeja Garis-Garis
Kemeja berwarna mulai muncul pada awal abad ke-19, seperti yang bisa dilihat dalam lukisan-lukisan George Caleb Bingham. Sampai abad ke-20, kemeja tersebut hanya dianggap sebagai kemeja biasa yang diperuntukkan bagi pekerja kelas bawah saja.

Bagi pria, mengenakan kemeja berwarna biru langit tidak terpikirkan sampai tahun 1860, akan tetapi pada tahun 1920 dan pada tahun 1980, kemeja berwarna biru menjadi kemeja yang paling umum digunakan.

Pada akhir abad kesembilan belas, Century Dictionary menggambarkan kemeja biasa sebagai “kapas, dengan linen pada dada dan manset serta kerah dengan kancing yang biasanya terpisah dan dapat disesuaikan“.

1930

Sejarah Kemeja Tahun 1930 SM
Perkembangan sejarah kemeja mencatat bahwa pada tahun 1902, HG Wells membuat model kemeja berkerah yang dapat dilipat. Sehingga hal ini mendukung perkembangan kemeja pada tahun 1930-an, dimana pola kehidupan menjadi semakin cepat dan dunia modern seperti yang kita tahu mulai terbentuk.

Ketika itu pria tidak lagi memiliki waktu untuk mengenakan kerah yang bisa dilepas, walaupun kerah kemeja tetap menjadi sorotan acuan kebersihan. Sehingga banyak pria yang mengenakan model kemeja dengan kerah yang dapat dilipat, yang merupakan tonggak kehadiran kemeja yang kita kenal sekarang ini.

1965

Saku Kemeja
Kantong dada pada kemeja yang telah ada sejak tahun 1920-an menjadi fitur yang umum selama tahun 1960-an. Hal ini dikarenakan munculnya pemanasan global yang menyebabkan dihindarinya pemakaian tiga lapis pakaian. Dengan tidak adanya rompi dan banyak kantong, menyebabkan diterapkannya kantong di dada kemeja sebagai ruang penyimpanan ekstra.

1977

Pada tahun 70-an dan dekade-dekade berikutnya, segalanya menjadi sedikit lebih eksperimental. Pergeseran budaya berpengaruh terhadap pakaian, yang berbenturan dengan aturan tradisional yang hampir mencapai titik puncaknya.
Kemeja pun tidak luput dari hal ini, seperti lengan yang sering dilipat, beberapa kancing atas sering dibiarkan terbuka, model dengan cetakan tebal sedikit norak dan kerah besar yang menjadi tren ketika itu. Contohnya seperti terlihat pada kemeja yang dikenakan oleh aktor John Travolta dalam film “Saturday Night Fever” pada tahun 1977.

Kemeja John Travolta di Saturday Night Fever

clothesonfilm.com

Sejarah Perkembangan Kemeja

2000 – Sekarang

Mungkin tidak ada jenis pakaian lain yang sama seperti kemeja untuk mendefinisikan ‘style’ pria. Kemeja telah menjadi pakaian inti pria yang ada di setiap lemari selama yang bisa diingat dan akan sulit membayangkan dunia tanpa kehadiran kemeja.

Lemari Kemeja Pria

source: maevesmethod.com

Perkembangan kemeja selama lebih dari milenia telah menghantarkan bentuk kemeja seperti yang ada sekarang ini. Kemeja lebih bervariatif dengan beragam desain yang ingin disampaikan oleh para desainer fashion. Sekarang telah bermunculan jenis-jenis kemeja dengan berbagai macam model dan bahannya. Menjadikan kemeja sebagai pilihan pakaian yang bisa mendukung penampilan formal, casual ataupun sesuai keinginan.

Demikianlah ulasan mengenai sejarah kemeja. Semoga artikel ini bisa menjadi bahan referensi. Bila Anda membutuhkan jasa pembuatan kemeja silahkan untuk mengunjungi Konveksi Kemeja Kami.
Semoga bermanfaat.

Referensi :
-Kemeja – Wikipedia
-Shirt – Wikipedia
-Dress Shirt – Wikipedia
-The history of the shirt from its invention to today – Luca Faloni

Sejarah Toga

Sejarah Toga
Galerikonveksi51.com – Sejarah toga memiliki cerita yang menarik sebelum akhirnya mengalami perkembangan menjadi jubah wisuda atau busana seremonial seperti yang dikenal sekarang ini. Diyakini bahwa sejarah toga berasal dari abad ke-1 SM yang ketika itu merupakan busana luar ruangan sehari-hari bangsa Romawi kuno.

Namun sekarang pemakaiannya berbeda dari awal sejarah toga, peruntukan pakaian ini telah mengalami perkembangan menjadi busana khusus untuk acara tertentu, seperti wisuda, persidangan dan acara-acara seremonial lainnya. Untuk lebih jelasnya mari kita telusuri sejarah toga dan perkembangannya berikut ini.

Sejarah Toga

Toga berasal dari kata Tego yang dalam bahasa latin berarti penutup, merupakan sehelai kain terbuat dari wol dengan panjang berkisar enam meter (20 kaki) yang dililitkan ke sekelililing tubuh.

Sejarah toga berasal dari semacam jubah yang dikenakan oleh pribumi Italia, yakni bangsa ‘Etruskan’ yang hidup di Italia sejak 1200 SM, namun sering dikaitkan berasal dari bangsa Romawi. Oleh karena itu, toga dikenal sebagai busana orang-orang Romawi yang ketika itu merupakan sehelai mantel dari wol tebal yang dikenakan setelah memakai tunik terbuat dari linen. Diyakini sejarah toga sudah ada sejak jaman Numa Pompilius (Raja Roma ke-2).

Toga Romawi

source: marvelousdesigner.com

Ketika itu toga dianggap satu-satunya busana penting yang pantas dipakai diluar ruangan dan dilepaskan ketika melakukan pekerjaan berat di ladang. Hal ini diceritakan dalam riwayat Cincinnatus, yang memperlihatkan sentimen Romawi terhadap toga walaupun kebenarannya diragukan:

Ketika itu Cincinnatus sedang membajak ladang dan menyuruh isterinya untuk mengambilkan toga setelah melihat kedatangan para utusan Senat (yang memberi kabar bahwa dia akan dijadikan diktator), agar utusan-utusan tersebut dapat disambut dengan layak.

Perkembangan sejarah toga setelah abad ke-2 SM, yaitu berubahnya toga menjadi busana khusus pria dan hanya warga negara Romawi yang diizinkan untuk mengenakannya. Oleh karenanya ketika itu, maka kaum wanita mengenakan stola.

Seiring perkembangannya, pemakaian toga untuk busana sehari-hari perlahan mulai ditinggalkan. Dikarenakan ketika itu Bangsa Romawi mulai mengadopsi baju tunica atau khiton (bahasa Yunani) yang dikenakan oleh orang-orang Yunani dan Etruskan. Hal ini membuat toga menjadi semakin berisi yang membuat lilitannya perlu agak dilonggarkan bila dikenakan, sehingga mengakibatkan toga menjadi tidak berguna dalam aktivitas yang memerlukan kegesitan seperti berladang atau perang.

Baju Laena

source: pinterest.com

Oleh karena itu toga tergantikan oleh Sagum (mantel wol) yang lebih ringan dalam semua kegiatan militer. Akhirnya pada masa-masa damai sekalipun, pemakaian toga tergeser oleh laena, lacerna, paenula dan macam-macam mantel berkancing atau tertutup lainnya. Namun dikarenakan sentimen Bangsa Romawi terhadap toga, busana ini tetap menjadi pakaian penting seperti sidang kekaisaran sejak sekitar tahun 44 SM.

Sejarah Perkembangan Toga

Dalam sejarah toga dapat dilihat busana ini mengalami perkembangan dari pakaian sehari-hari menjadi busana penting untuk seremonial ataupun untuk menunjukkan jenjang-jenjang kekuasaan sehingga mengangkat derajatnya. Modelnya pun berubah dari yang awalnya hanya sehelai kain menjadi sejenis jubah dikarenakan adanya adopsi dari pakaian lainnya. Sehingga dalam sejarah toga tercatat mengalami berbagai perkembangan modelnya.

Sejarah Perkembangan Macam-Macam Toga

Ketika jaman Romawi terdapat berbagai macam jenis toga yang memiliki perbedaan dalam penggunaannya.

Toga Virilis (Toga Alba atau Toga Pura)
Virilis adalah toga putih sederhana untuk acara-acara resmi, dikenakan oleh kaum pria Romawi yang sudah mencapai usia legal, umumnya antara 14 sampai 18 tahun, namun dapat pula dikenakan ketika masih berusia belasan tahun. Pemakaian perdana toga virilis adalah bagian dari perayaan memasuki usia dewasa.

Toga Candida (Toga Cemerlang)
Candida adalah toga yang diputihkan dengan kapur sehingga terlihat menyilaukan yang dikenakan oleh para kandidat jabatan publik.Kebiasaan inilah yang disinggung oleh Persius ketika berbicara tentang “cretata ambitio” (ambisi berkapur), yang ternyata kebiasaan ini dilarang namun tidak pernah dipaksakan melalui sebuah “plebiscita” (jejak pendapat) pada 432 SM. Nama toga ini menjadi sumber etimologis dari kata kandidat.

Toga Praetexta

Toga Praetexta

source: en.wikipedia.org/wiki/File:Toga_(PSF).png: Pearson Scott Foresman

Praetexta adalah toga putih biasa dengan garis lebar berwarna ungu sepanjang tepinya. Pemakaian toga praetexta ini diperuntukkan bagi :

  • Anak laki-laki yang terlahir medeka dan belum akil-balig.
  • Seluruh Magistratus Curulis.
  • Para mantan Magistratus Curulis dan diktator, pada upacara pemakaman[13] dan tampaknya juga pada festival-festival dan perayaan-perayaan lainnya.
  • Sebagian imam (misalnya Flamen Dialis, Collegium Pontificum, Tresviri Epulones, para augur dan Fratres Arvales).
  • Pada era kekaisaran, hak mengenakan toga praetexta kadangkala diberikan sebagai anugerah kehormatan tanpa memandang jabatan resmi si penerima hak.
  • Menurut tradisi, para Raja Roma.

Orang-orang yang berhak mengenakan toga praetexta kadang-kadang dijuluki laticlavius, “punya garis ungu lebar”. Nama toga ini juga menjadi sumber etimologis dari istilah sastra Romawi, praetexta.

Toga Pulla
Secara harafiah berarti “toga gelap”. Terutama dikenakan oleh sidang kematian, namun dapat pula dikenakan ketika seseorang terancam bahaya atau masyarakat mengalami kecemasan. Para magistratus yang berhak mengenakan toga praetexta, hanya mengenakan toga pura sederhana, bukannya pulla.

Toga Picta
Toga ini berbeda dengan toga lainnya, karena diwarnai diberi bordir dan hiasan. Toga ini berwarna ungu gelap, dihiasi sulaman dari benang emas. Pada era republik, toga ini dikenakan oleh para jenderal dalam parade kemenangan mereka dan oleh Praetor Urbanus tatkala berkendara dengan kereta para dewa ke dalam sirkus di Ludi Apollinares. Pada era kekaisaran, toga picta dikenakan oleh para magistratus dalam pertujukan gladiator untuk umum, oleh para konsul, serta kaisar pada kesempatan-kesempatan istimewa.

Toga Trabea
Menurut Servius, ada tiga macam trabea: yang pertama trabea ungu, diperuntukkan bagi dewa-dewa; yang kedua trabea ungu dan sedikit putih, bagi raja-raja; dan yang ketiga trabea dengan garis merah manyala dan tepian ungu bagi para augur dan Salii. Dionysius dari Halicarnassus mengatakan bahwa orang-orang dari kelas Equites juga mengenakannya, namun tidak ada bukti lain yang menguatkan pernyataannya.

Perkembangan Toga Sekarang

Sekarang ini dikarenakan toga dianggap sebagai busana penting untuk seremonial, maka sering kita lihat pada upacara kelulusan sekolah orang-orang diharuskan memakai busana yang kita sebut sebagai jubah toga wisuda (bahasa Inggris: Academic Dress) atau disebut juga gown.

Jubah Toga Wisuda

source: www2.furman.edu

Jubah toga dalam acara wisuda kebanyakan berwarna hitam, yang ternyata memiliki filosofi tersendiri. Hal ini merupakan pengertian bahwa para wisudawan atau wisudawati berhasil memperoleh pencerahan (ilmu pengetahuan) setelah berhasil melewati jenjang pendidikan, mengalahkan kegelapan (tidak berilmu) yang diilustrasikan oleh jubah warna hitam.

Selain itu jubah toga warna hitam dikenakan pula oleh hakim serta separuh pemuka agama untuk melambangkan keagungan.

Acara seremonial kelulusan yang mengenakan jubah toga wisuda kental dengan perpaduan topi wisuda berbentuk segi lima (mortarboard) dengan talinya (tassel). Dimana pemindahan tassel yang terdapat pada topi wisuda memiliki berbagai pengertian dengan maknanya tersendiri.

Jubah Toga Court Dress, Cassock, Geneva Gown

source: elon.edu, psgvestments.com

Sekarang ini penggunaan toga juga masih dapat menunjukkan jenjang-jenjang kekuasaan, seperti terlihat dalam jubah para imam Katolik (bahasa Inggris: Cassock, bahasa Perancis: Soutane, bahasa Italia: Abito talare), jubah para pendeta Protestan (bahasa Inggris: Geneva gown), serta jubah yang dikenakan dalam persidangan (bahasa Inggris: Court dress). Masing-masing dari jubah toga tersebut memiliki perbedaan model, pola dan bahan.

Demikianlah ulasan mengenai sejarah toga. Untuk mengenal perlengkapan baju toga silahkan lihat artikel Perlengkapan Wisuda Kami. Semoga artikel ini bisa menjadi bahan referensi untuk Anda.
Semoga bermanfaat.

Referensi:
The Myth of the Toga: Understanding the History of Roman Dress by Caroline Vout
Toga – Wikipedia

Fungsi Pakaian Bagi Manusia

Fungsi Pakaian

Galerikonveksi51.com – Fungsi pakaian tidak terlepas dari kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup manusia sehari-hari. Manfaat yang didapatkan oleh manusia dari berbagai fungsi pakaian ini, menjadikannya sebagai salah satu kebutuhan pokok sandang.

Selain sebagai penutup dan pelindung tubuh, fungsi pakaian telah mengalami perkembangan seiring dengan kemajuan jaman. Namun sehebat apapun jaman berubah, keberadaan pakaian sebagai kebutuhan pokok manusia tidak akan pernah tergantikan.

Berikut ini mari kita simak 10 fungsi pakaian bagi kehidupan manusia.

Fungsi Pakaian

Fungsi Pakaian Sebagai Penutup Tubuh

Sudah menjadi fitrahnya bahwa manusia memiliki rasa malu untuk menampakkan anggota tubuhnya yang paling intim. Oleh karena itu manusia membutuhkan sesuatu yang dipakai untuk menutup anggota tubuhnya yang dikenal sebagai pakaian. Seiring perkembangan mode dan budaya, fungsi pakaian sebagai penutup tubuh kini telah bergeser dimana manusia lebih mengutamakan penampilannya daripada menutup anggota tubuhnya.

Fungsi Pakaian Untuk Melindungi Tubuh

Pakaian digunakan manusia untuk melindungi tubuhnya dari berbagai macam gangguan yang tidak nyaman dan berbahaya. Pakaian dapat melindungi tubuh dari gesekan kulit dengan benda lain, cuaca dingin, hujan, terik matahari, gangguan serangga, kotoran dan debu serta hal-hal lainnya.

Tubuh manusia yang tidak tertutup oleh pakaian akan mudah sekali untuk kotor, dimana virus atau bakteri akan dengan sangat mudah hinggap di tubuh yang kotor. Oleh karena itu untuk menjaga kesehatan tubuh, pakaian yang digunakan haruslah disesuaikan dengan keadaan lingkungan sekitar agar dapat menjaga tubuh tetap bersih.

Fungsi Pakaian Sebagai Identitas Diri

Dengan hadirnya berbagai macam jenis pakaian yang ada sekarang ini, manusia bisa memilih model pakaian yang akan dikenakannya. Secara psikologis biasanya seseorang cenderung untuk memakai pakaian yang cocok dan nyaman untuk menginterpretasikan dirinya, sehingga pada akhirnya akan memunculkan suatu identitas yang mudah dikenali oleh orang lain.

Fungsi Pakaian Sebagai Perhiasan

Manusia cenderung untuk menyukai keindahan, oleh karena itu biasanya manusia berlomba-lomba untuk memiliki penampilan yang menarik. Penggunaan pakaian yang bagus dan tepat akan meningkatkan daya tarik serta kepercayaan diri bagi seseorang.

Fungsi Pakaian Sebagai Status Sosial

Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia memiliki keinginan untuk merasa lebih baik dari manusia yang lainnya. Hal ini mengakibatkan paradigma di masyarakat, bahwa seseorang yang memiliki kelebihan akan memiliki status sosial yang lebih tinggi dari seseorang lainnya. Sehingga pakaian pun menjadi salah satu faktor ukuran status sosial tersebut.

Dengan memiliki pakaian terbaik seseorang akan dianggap memiliki status yang lebih tinggi di lingkungannya. Contohnya seperti pakaian yang digunakan dalam budaya aristokrat, dimana anggota keluarga kerajaan akan memiliki pakaian yang berbeda dengan masyarakatnya.

Fungsi Pakaian Sebagai Simbol Budaya

Seperti yang kita ketahui manusia tersebar di berbagai belahan penjuru dunia, dengan perbedaan letak geografis, iklim, bahasa, adat istiadat dan kebiasaan yang mengakibatkan munculnya keragaman budaya. Hal tersebut mempengaruhi cara manusia untuk berpakaian, sehingga muncul perbedaan pakaian yang menjadi ciri khas budaya tersebut. Contohnya dapat kita temui pada pakaian adat dari berbagai macam ras ataupun suku di Indonesia.

Fungsi Pakaian Sebagai Baju Profesi

Dengan berkembangnya berbagai jenis pekerjaan manusia, mengakibatkan ikut bermunculannya peralatan-peralatan pendukung untuk memudahkan pekerjaannya. Salah satunya adalah pakaian, dimana manusia dari jaman dahulu telah mengembangkan model pakaian untuk membantu pekerjaannya. Contohnya bisa kita lihat pada baju besi yang digunakan untuk berperang. Sekarang ini semakin banyak pakaian yang dibuat khusus untuk profesi, seperti baju dokter, baju toga pengacara, baju wearpack, pakaian selam dan lain-lainnya.

Fungsi Pakaian Sebagai Fashion

Perkembangan jaman mengakibatkan fungsi pakaian berevolusi dari kebutuhan dasarnya menjadi sebuah fashion. Dimana sekarang ini banyak fashion desainer bermunculan yang saling berlomba mengeluarkan ide untuk membuat model pakaian fashionable. Sehingga kebanyakan orang sekarang ini lebih mengutamakan mengejar pakaian up-to-date agar memiliki penampilan yang modis.

Fungsi Pakaian Sebagai Simbol Agama

Dapat kita temui di beberapa negara, pemeluk agama tertentu dapat dibedakan dari cara mereka berpakaian. Terlepas dari fungsinya pakaian agama biasanya memiliki ciri khas identik yang bisa dibedakan dengan pemeluk agama lainnya. Pakaian ini biasanya merupakan pakaian spesial yang dipakai hanya selama acara upacara keagamaan. Namun, pakaian ini juga banyak digunakan sebagai pakaian sehari-hari sebagai penanda status agama khusus.

Fungsi Pakaian Sebagai Status Gender

Pakaian untuk pria dan wanita dalam kebanyakan budaya memiliki perbedaan yang tegas. Secara fitrahnya pria dan wanita memiliki keadaan fisik yang berbeda. Hal inilah yang mengakibatkan munculnya perbedaan jenis pakaian bagi pria dan wanita.

Pakaian pria terkadang lebih praktis dibandingkan pakaian perempuan, dikarenakan seringkali bisa digunakan dalam berbagai macam fungsi dan situasi. Berbeda halnya dengan pakaian wanita, dimana sering lebih kompleks dikarenakan bentuk modelnya daripada pakaian pria.

Seiring bergesernya budaya, banyak jenis pakaian pria yang lazim digunakan oleh wanita, seperti celana panjang, t-shirt. Biasanya wanita lebih leluasa untuk menggunakan pakaian pria. Akan tetapi hal ini tidak berlaku untuk pria, karena dalam banyak budaya seringkali pakaian wanita tidak lazim untuk digunakan oleh pria.


Demikianlah ulasan mengenai fungsi pakaian. Semoga artikel fungsi pakaian bagi manusia ini bisa menjadi bahan referensi untuk Anda.
Semoga bermanfaat.

Referensi :
-The Comfort and Function of Clothing by Lyman Fourt and Norman R.S. Hollies.
-Clothing – Wikipedia.
-The Development and Function of Clothing by Knight Dunlap.

Sejarah Topi

Sejarah Topi
Galerikonveksi51.com – Sejarah topi diawali dengan digunakannya penutup kepala untuk melindungi kepala dari unsur cuaca. Selain itu bila kita lihat dalam sejarah topi juga digunakan untuk berbagai tujuan, seperti seremonial, agama, proteksi atau sebagai aksesoris fashion. Fakta yang menarik dalam sejarah topi, bahwa di masa lalu topi menjadi indikator status sosial.

Bila melihat sejarah topi dalam dunia militer, dapat menunjukkan beberapa hal seperti kewarganegaraan, cabang layanan, pangkat atau resimen. Polisi biasanya memakai topi khas semisal topi pet atau topi bertepi, seperti yang dikenakan oleh beberapa kepolisian terkenal di dunia, seperti Royal Canadian Mounted Police. Sekarang ini banyak jenis topi yang asal usulnya tidak terlepas dari perkembangan sejarah topi.

Sejarah Topi

Topi Venus of Brassempouy

Source: en.wikipedia.org/wiki/Hat

Tidak banyak catatan resmi mengenai sejarah topi pada tahun 3000 SM. Namun para arkeolog berpendapat bahwa Venus of Brassempouy dari 26.000 tahun yang lalu kemungkinan menggambarkan topi.

Salah satu topi yang dikonfirmasi dikenal paling awal adalah sebuah topi dikenakan oleh seorang pria di zaman perunggu (dijuluki Ötzi). Tubuhnya (termasuk topi) ditemukan beku di sebuah gunung antara Austria dan Italia, yang sudah ada disana sejak sekitar tahun 3300 SM. Dia ditemukan mengenakan topi kulit beruang dengan tali dagu, terbuat dari beberapa kulit dijahit bersama-sama, pada dasarnya menyerupai topi bulu Rusia tanpa flaps.

Salah satu penggambaran pertama dari sejarah topi muncul dalam lukisan makam dari Thebes, Mesir. Dalam gambar tersebut menunjukkan seorang pria yang mengenakan topi jerami berbentuk kerucut, bertanggal sekitar tahun 3200 SM. Topi tersebut merupakan topi yang biasa dipakai di Mesir kuno. Banyak penduduk Mesir kelas atas mencukur kepala mereka, kemudian menutup kepala dengan hiasan agar membantu mereka tetap sejuk. Penduduk Mesopotamia kuno sering memakai topi kerucut atau yang berbentuk seperti vas terbalik.

Rekontruksi Baju Otzi

Source: en.wikipedia.org/wiki/Ötzi Author: Wolfgang Sauber

Dalam awal sejarah topi lainnya termasuk Pileus, berbentuk batok kepala sederhana seperti topi yang dikenal sebagai Phrygian Cap. Topi tersebut dipakai oleh budak yang telah merdeka di Yunani dan Roma (yang menjadi ikon di Amerika selama Perang Revolusi dan Revolusi Perancis, sebagai simbol perjuangan untuk kebebasan melawan Monarki).

Topi Pileus

Source: en.wikipedia.org/wiki/Pileus_(hat)

Selain itu ada Greek Petasos (topi matahari asal Thessalian dipakai oleh orang Yunani kuno), topi pertama yang dikenali memiliki brim (pinggiran topi). Dimana ketika itu wanita mengenakan cadar, kerchiefs, kerudung, topi dan wimples.

Topi Petasos Hermes

Source: en.wikipedia.org/wiki/Petasos

Seperti Ötzi, Manusia Tollund diawetkan sampai dengan hari ini mengenakan topi, mungkin telah mati dari sekitar tahun 400 SM di sebuah rawa Denmark dan dijadikan mumi. Mumi tersebut mengenakan topi runcing yang terbuat dari kulit domba dan wol, diikat di bawah dagu dengan tali kulit tersembunyi.

Sejarah Topi Setelah Masehi

St. Clement, seorang patron saint dari pembuat topi berbahan felt,mengatakan telah menemukan bahan felt wool ketika sedang mengisi sandalnya dengan serat rami untuk melindungi kakinya, sekitar tahun 800 M.

Pada Abad Pertengahan, topi merupakan penanda status sosial dan digunakan sebagai kekhususan bagi kelompok tertentu. Sidang Fourth Council of the Lateran pada tahun 1215, mengharuskan semua orang Yahudi mengidentifikasi diri mereka dengan mengenakan Judenhat (topi Yahudi), menandai mereka sebagai sasaran bagi anti-Semitisme. Topi tersebut biasanya terdapat lambang Yahudi dan berbentuk runcing atau persegi.

Pada Abad Pertengahan, topi untuk wanita berkisar antara syal sederhana sampai Hennin (hiasan kepala berbentuk kerucut “menara” atau kerucut terpotong dipakai di akhir Abad Pertengahan oleh perempuan Eropa dari kaum bangsawan) yang rumit dan melambangkan status sosial. Topi terstruktur untuk wanita mirip dengan yang dikenakan laki-laki bangsawan dan mulai dipakai pada akhir abad ke-16.

Istilah ‘milliner‘ (pembuat topi wanita) berasal dari Kota Milan, Italia, di mana topi kualitas terbaik dibuat pada abad ke-18. Millinery dahulu merupakan pekerjaan wanita, yang tidak hanya menciptakan topi dan bonnets tetapi juga memilih renda, hiasan dan aksesori untuk pelengkap pakaian.

Pada awal pertengahan abad ke-19, wanita mengenakan bonnets yang secara bertahap menjadi lebih besar, dihiasi dengan pita, bunga, bulu dan trim kain kasa. Pada akhir abad, banyak model lainnya yang diperkenalkan, di antaranya topi dengan brims lebar dan crown datar, flower pot dan toque. Pada pertengahan tahun 1920-an, ketika wanita mulai memotong pendek rambutnya, mereka memilih topi yang menutupi kepala seperti helm.

Tradisi memakai topi ketika acara balap kuda berasal dari Royal Ascot di Inggris, yang ketat menjaga kode berpakaian. Dimana semua tamu di Royal Enclosure diharuskan memakai topi. Kemudian tradisi ini diadopsi pada acara balap kuda lainnya, seperti pada Kentucky Derby di Amerika Serikat.

Topi Hennin Hans Memling

Source: en.wikipedia.org/wiki/Hennin

Topi-topi mewah populer pada tahun 1980-an dan pada awal abad ke-21, topi-topi flamboyan telah kembali, dengan gelombang baru milliners muda yang kompetitif merancang kreasi termasuk topi turban, topi felt trompe-l’oeil-effect dan tall headpieces yang terbuat dari rambut manusia. Beberapa koleksi topi baru telah digambarkan sebagai “wearable sculpture“. Banyak bintang pop, di antaranya seperti Lady Gaga yang dibayar untuk mempublikasikan topi-topi tersebut.

Topi Lady Gaga Custom Gladys Tamez Hat

Source: peopleenespanol.com

Perkembangan Topi

Perkembangan topi selain memiliki fungsi sebagai pelindung kepala, juga memiliki tujuan tertentu. Contohnya seperti Hard Hat adalah topi keras yang melindungi kepala para pekerja konstruksi dari cedera oleh benda yang jatuh. Contoh lainnya adalah Custodian Helmet pada polisi Inggris yang berfungsi melindungi kepala petugas.

Topi Custodian Helmet

Source: walesonline.co.uk

Juga ada Sun Hat yang berfungsi sebagai topi untuk melindungi wajah dan bahu dari terik matahari. Lalu ada Topi Koboi yang digunakan untuk melindungi dari terik matahari dan hujan. Kemudian topi bulu Ushanka dengan penutup telinga yang menjaga kepala dan telinga agar tetap hangat.

Topi Toga

Source: todayifoundout.com

Ada juga beberapa topi yang dikenakan untuk keperluan upacara, seperti Topi Toga, yang dipakai selama upacara kelulusan universitas. Beberapa topi yang dikenakan oleh anggota profesi tertentu, seperti Toque dikenakan oleh koki. Selain itu ada beberapa topi yang memiliki fungsi keagamaan, seperti Mitres dikenakan oleh Uskup, Turban dikenakan oleh Sikh dan Peci yang dikenakan oleh lelaki muslim.

Seiring dengan perkembangan fashion, maka banyak bermunculan topi terlepas dari asal usulnya. Seperti misalnya topi bisbol yang merupakan bagian dari seragam bisbol. Karena memiliki fungsi dan desain yang sederhana, topi bisbol akhirnya digunakan oleh cabang olahraga lain. Jenis topi bisbol pun dijadikan sebagai bagian dari seragam militer dan kepolisian. Lalu topi bisbol akhirnya banyak digunakan oleh masyarakat sebagai bagian dari pakaian kasual sehari-hari. Dan mulai bermunculan ragam jenis topi bisbol, seperti topi snapback dan topi trucker.

Pembuat Topi Terkenal

Toko Topi James Lock and Co

Source: zimbio.com

Salah satu hatters (pembuat topi) London paling terkenal adalah James Lock & Co dari St James Street. Toko tersebut mengklaim sebagai toko topi tertua di dunia. Kemudian ada Sharp & Davis dari 6 Fish Street Hill. Pada akhir abad ke-20, museum yang berbasis di London mencatat bahwa David Shilling seorang milliner yang memperkenalkan kembali topi ke seluruh dunia. Desainer topi terkemuka asal Belgia adalah Elvis Pompilio dan Fabienne Delvigne (Royal warrant of appointment holder), yang topi buatannya dikenakan oleh bangsawan Eropa.

Philip Treacy OBE adalah milliner Irlandia pemenang penghargaan yang diakui oleh desainer-desainer top dan topi buatannya dipakai di pesta pernikahan kerajaan. Di Amerika Utara, Stetson yang merupakan produsen topi koboi terkenal, membuat tutup kepala untuk Royal Canadian Mounted Police dan Texas Rangers. John Cavanagh adalah salah satu hatters terkenal di Amerika. Pembuat topi asal Italia, Borsalino telah membuat topi yang banyak dikenakan oleh bintang Hollywood dan orang-orang kaya dan terkenal di dunia.

Demikianlah ulasan mengenai sejarah topi. Untuk informasi jenis bahan topi bisa dilihat di Jenis Kain Topi. Bila anda membutuhkan jasa pembuatan topi silahkan untuk mengunjungi Konveksi Topi.

Semoga bermanfaat.

Model Jaket Sukajan

Model Jaket SukajanGalerikonveksi51.com – Model jaket sukajan merupakan jenis souvenir jacket yang berasal dari negara Sakura, Jepang. Dengan beragam desain pakaian, model jaket sukajan termasuk salah satu pakaian yang telah berkembang dari budaya asli dan mengukuhkan keberadaannya di dalam budaya populer. Dengan kebangkitan popularitas dari stylehigh fashion” dan “streetwear”, membuat model jaket sukajan menjadi pilihan bagi yang ingin berpenampilan dengan style tersebut.

Model Jaket Sukajan

Model jaket sukajan memiliki warna-warna kontras yang mencolok dan terdapat bordir khas desain Jepang dengan bentuk jaketnya yang menyerupai letterman, varsity atau bomber. Dikarenakan keunikannya tersebut menjadikan model jaket sukajan mudah dikenali dan menyorot perhatian. Oleh karena itu model jaket sukajan sering muncul di film atau fashion runways dan menjadi representasi simbolis dari pemberontakan sampai hari ini.

Sejarah Jaket Sukajan

Asal usul sukajan (スカジャン) berasal dari penggabungan dua singkatan kata, yaitu “suka” dari kata “Yokosuka” dan “jan” dari kata “Janpaa” yang merupakan pelafalan Bahasa Jepang untuk kata “Jumper”, sehingga pengertian sukajan adalah sebuah jaket yang berasal dari Kota Yokosuka, Jepang.

Sejarah jaket sukajan bermula dari kekalahan Jepang pada perang dunia ke-2. Lalu terjadi pendudukan tentara AS di Kota Yokosuka, Greater Tokyo, Jepang, sebagai pangkalan untuk kegiatan Angkatan Laut.

Pada pasca perang dunia ke-2, tentara AS yang berpangkalan di Pacific Theater menginginkan souvenir yang bisa dibawa ke negara asal mereka untuk mengenang masa-masa selama mereka berada di Jepang. Lalu kemudian mereka memiliki inisiatif untuk menghiasi jaket yang diperkirakan model letterman atau varsity dengan bordiran khas desain Jepang pada bagian belakangnya.

Sukajan Souvenir Jacket

source: japanlover.me

Desain yang populer digunakan pada saat itu adalah motif harimau, naga, pohon sakura, koi, peta Jepang, hingga geisha. Dikarenakan jaket ini merupakan perpaduan dua budaya dengan model dan desain yang memiliki ciri khas menonjol pada motif bordiran nya, ditambah warna-warna kontras yang mencolok, menjadikannya sebagai jaket khas yang populer.

Karena awal mula jaket tersebut berasal dari Kota Yokosuka, maka disebutlah sebagai “Jaket Sukajan”. Selain itu karena jaket ini awal munculnya adalah sebagai souvenir, maka sering disebut juga dengan istilah “Souvenir Jacket”. Dan hingga saat ini model jaket sukajan dapat ditemukan di daerah wisata Kota Tokyo, Jepang.

Perkembangan Jaket Sukajan

Dikarenakan popularitas model jaket sukajan di mata para wisatawan, mengakibatkan banyak bermunculan produsen dan toko di daerah wisata yang menjual jaket tersebut. Salah satu perusahaan pembuat jaket sukajan yang terkenal saat itu adalah TOYO Enterprises, yang masih aktif hingga saat ini.

Okuma Shoukai di Ameyoko Market

source: supermerlion.com

Juga terdapat outlet Okuma Shoukai yang mengklaim sebagai toko Sukajan tertua di Jepang yang berada di kawasan pasar Ameyoko di Ueno. Okuma Shoukai menjadi distributor utama untuk Sukajan, baik lokal maupun ekspor. Perusahaan tersebut menikmati sejumlah besar publisitas dari banyaknya keterkaitan lainnya dengan dunia selebriti Jepang.

Jaket Sukajan Jepang

source: kotaku.com

Tomohiko Sato mengenakan salah satu Sukajan untuk karakternya dalam drama Voice, Erika Toda terlihat mengenakannya di film Death Note dan Rika Ishikawa muncul di sampul buku photobook-nya, Shiawase no Ashiato Happy. Okuma Shoukai juga menjadi merek yang mensponsori jaket untuk “four heavenly queens” dari AKB48.

Selain itu model jaket sukajan dapat ditemukan di Kanagawa yang ditawarkan sebagai souvenir. Jaket sukajan menjadi hasil ciptaan kebanggaan Kanagawa yang telah disambut baik oleh penduduk lokal dan para wisatawan berkat citra Yazuka-nya. Hal ini dikarenakan pada tahun 1960-an, jaket sukajan sering dikenakan oleh mereka yang tidak mau mematuhi aturan dan dianggap sebagai seragam para pemberontak. Oleh karena itu, jaket sukajan menjadi identik dengan geng kriminal di Jepang dan juga Yakuza.

Popularitas Jaket Sukajan

Setelah jaket sukajan dibawa kembali ke Amerika dan menyebar ke seluruh Eropa, orang-orang di luar militer mulai mencari dan menginginkan jaket tersebut. Kemudian jaket sukajan menjadi sebuah simbol, terlihat ketika bintang rock seperti Mick Jagger memilih untuk memakainya pada tur Rolling Stones. Lalu jaket sukajan dengan jelas ditampilkan pada karakter Ryan Gosling di Film Drive (2011). Pengadopsian jaket oleh budaya ikon pop dan para selebriti dalam beberapa tahun terakhir telah membantu membawa jaket sukajan kembali ke dalam fashion mode mainstream.

Jaket Sukajan Stussy

source: hypebeast.com/2016/12/stussy-tailor-toyo-hand-embroidered-reversible-sukajan-jacket

Sekarang ini, model jaket sukajan menjadi hot fashion item yang harus dimiliki oleh penggemar mode. Hal ini terlihat dari produsen high-end brand, seperti Supreme, Stussy, Saint Laurent, Adidas. Juga Louis Vuitton, Valentino, YSL, Alexander McQueen memunculkan jaket sukajan dalam fashion runway mereka di Fashion Week. Juga sekarang ini jaket sukajan sering terlihat dikenakan oleh selebriti dunia, seperti Kendall Jenner, Katy Perry, Pharell Williams, Drake dan lain-lain.
Jaket Sukajan Selebriti

Jaket Sukajan Indonesia

Jaket Sukajan yang kini banyak digemari di Indonesia adalah motif Bunga, Gunung, Awan dan Naga, yang juga banyak sekali digemari oleh para pecinta kostum jepang baik perempuan maupun laki-laki. Kebanyakan dikenakan oleh anggota suatu klub atau komunitas pecinta Sukajan pada saat “hangout” atau nonton bareng.

Jaket sukajan yang produksinya berasal dari Jepang, memiliki harga yang fantastis dikarenakan adanya proses impor untuk masuk ke Indonesia. Oleh karena itu terdapat beberapa negara yang memproduksi dengan harga yang lebih murah, seperti Cina dan Indonesia dengan versinya masing-masing.

Jaket sukajan pabrikan Indonesia biasanya disebut sebagai sukajan fan made, dengan harga yang lebih murah tetapi dengan kualitas motif dan bordiran yang jauh berbeda dengan aslinya. Untuk membedakan negara asal produsen jaket sukajan tersebut biasanya dapat dilihat pada kode mereknya.

Di Indonesia terkenal beberapa jaket sukajan merek Jepang, seperti Regulus, Satori, Karakuri, Dogtown, Japanese Script, dan Horishime. Merek-merek tersebut memiliki level nya masing-masing, dari low-end sampai high-end.

Jenis Jaket Sukajan

source: japanlover.me

Selain bahan jaket, motif bordir pun mempengaruhi harga jaket sukajan. Untuk motif rumit seperti perpaduan beberapa objek memiliki harga yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan motif satu objek.

Demikianlah ulasan mengenai model jaket sukajan. Bila anda membutuhkan jasa pembuatan jaket silahkan untuk mengunjungi Konveksi Jaket.

Semoga bermanfaat.

Sejarah Kaos

Sejarah KaosGalerikonveksi51.com – Sejarah kaos (t-shirt) asal usul nya bermula dari baju oblong yang dikenakan sebagai pakaian dalaman oleh angkatan laut AS. Pada permulaan sejarah kaos oblong polos di ambil dari atasan baju dalaman union suit yang dipotong menjadi pakaian terpisah. Hingga saat ini perkembangan sejarah kaos telah memiliki desain dan bentuk yang beraneka ragam.

Kaos dikenal juga dengan istilah T-shirt (tee shirt atau tee) adalah sebuah jenis baju atasan yang dapat digunakan baik oleh pria maupun wanita yang namanya diambil dari bentuk badan dan lengan yang menyerupai huruf T. Biasanya kaos dikaitkan dengan lengan pendek, garis leher yang bulat tanpa kerah dan kancing. umumnya kain kaos terbuat dari bahan yang ringan, terjangkau dan mudah dibersihkan.

Pengertian kaos adalah jenis pakaian yang termasuk baju atasan, memiliki ciri menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, sampai ke perut, berleher bundar, tidak memiliki kancing, kerah, ataupun saku dan biasanya berlengan pendek.

Sejarah Kaos

Kaos oblong merupakan evolusi dari baju dalaman yang digunakan pada abad ke-19. Awalnya berasal dari baju dalaman union suit (baju dalaman panjang yang menutupi seluruh tubuh, tangan sampai kaki), yang dipotong menjadi pakaian terpisah atas dan bawah, dengan atasan yang cukup panjang untuk diselipkan di bawah pinggang bagian bawah. Dengan dan tanpa kancing, baju tersebut diadopsi dari penambang dan buruh kapal pada akhir abad ke-19 sebagai penutup yang cocok untuk cuaca panas.

Asal Usul Kaos

Sebagai pakaian pull-over tanpa kancing, kaos oblong yang pertama kali muncul yaitu pada perang antara Spanyol dan Amerika sekitar Tahun 1898-1913. Ketika itu Angkatan Laut AS mulai menyatakannya sebagai baju dalaman. Yaitu sebuah baju dengan leher bulat, berlengan pendek dan berwarna putih yang dikenakan sebagai dalaman seragam. Lalu ketika awal menggunakan kapal selam dan pada cuaca tropis, menjadi umum dikenakan oleh para pelaut dan marinir dengan membuka baju seragamnya dan hanya mengenakan baju kaos tersebut.

Baju kaos segera menjadi populer sebagai lapisan bawah pakaian untuk pekerja di berbagai industri, termasuk pertanian. Kaos sangat mudah dikenakan, mudah dibersihkan serta terjangkau dan karena alasan tersebut menjadi baju yang dipilih oleh anak-anak muda. Baju anak laki-laki terbuat dalam berbagai warna dan pola. Kata “T-shirt” menjadi bagian dari Bahasa Inggris Amerika pada tahun 1920 dan muncul dalam kamus Merriam-Webster.

Pada masa Great Depression (keadaan depresi ekonomi dunia parah sekitar Tahun 1930-an), kaos merupakan pakaian standar yang sering dikenakan saat melakukan pekerjaan pertanian atau peternakan. Pada waktu yang lain dapat dikatakan sebagai penutup tubuh yang ketika itu disebut sebagai bahan kain ringan. Setelah Perang Dunia ke-2, t-shirt menjadi umum dikenakan oleh veteran untuk baju dalaman seragam mereka sebagai pakaian kasual.

Sejarah Popularitas Kaos

Kaos Yang Dikenakan Marlon Brando

source: executivestyle.com.au

Kaos menjadi semakin populer pada Tahun 1950-an, setelah Marlon Brando mengenakan t-shirt berwarna abu-abu yang begitu pas dan melekat di tubuhnya. Juga sesuai dengan karakter tokoh Stanley Kowalsky yang diperankannya pada pentas teater yang berjudul “A Streetcar Named Desire”, karya Tenesse William di Broadway, AS.

Akibat pementasan teater dan film tersebut, banyak masyarakat yang dilanda demam kaos seiring banyak juga yang mengemukakan pernyataan negatif. Mereka beranggapan bahwa kaos yang merupakan baju dalaman, tidaklah pantas untuk dikenakan sebagai baju luar dan menjadi polemik. Di sisi lain kaos dianggap sebagai lambang kebebasan anak muda.

Bagi anak muda, ketika itu kaos oblong bukanlah semata-mata suatu mode atau tren, melainkan merupakan bagian dari keseharian mereka. Seringkali anak laki-laki memakainya saat melakukan kegiatan dan bermain di luar, akhirnya membentuk kaos sebagai pakaian kasual. Sehingga kaos pada akhirnya mencapai status sebagai pakaian luar modis yang berdiri sendiri.

Akibat hal tersebut menaikkan publisitas dan popularitas kaos dalam fashion mode. Dan mengakibatkan beberapa perusahaan konveksi mulai memproduksi kaos secara besar-besaran dengan berbagai warna dan bentuk. Walaupun pada permulaannya meragukan prospek bisnis dari kaos. Popularitas kaos semakin meningkat ketika Marlon Brando menjadi bintang iklan untuk kaos tersebut yang dipadukan dengan jeans dan jaket kulit.

Sejarah Kaos Sebagai Sebuah Fashion

Pada pertengahan tahun 1950-an, kaos sudah mulai menjadi bagian dari dunia fashion. Namun baru pada tahun 1960-an ketika kaum hippies mulai merajai dunia, kaos benar-benar menjadi state of fashion itu sendiri. Sebagai sebuah simbol anti kemapanan, para hippies ini menggunakan kaos sebagai salah satu simbolnya.

Disaat yang bersamaan kelompok-kelompok tertentu lainnya, seperti komunitas punk atau organisasi politik, juga menyadari bahwa kaos dapat menjadi media propaganda yang sempurna selain dari media yang telah ada. Suatu bentuk ekspresi apapun dapat dicetak di atasnya, tahan lama dan penyebarannya mampu melewati batas-batas yang tidak dapat dicapai oleh media lainnya seperti poster.

Dikarenakan mewabahnya demam kaos dan menjadi polemik di kalangan masyarakat, pada tahun 1961 sebuah organisasi yang menamakan dirinya “Underwear Institute” (Lembaga Pakaian Dalam) menuntut agar kaos diakui sebagai baju luaran seperti halnya baju-baju lainnya. Mereka mengatakan, kaos juga merupakan karya busana yang telah menjadi bagian budaya mode.

Sejarah Perkembangan Model Kaos

Pada awalnya jenis model kaos ini hanya memiliki satu macam, berupa pakaian dalaman yang dinyatakan oleh Angkatan Laut AS pada perang antara Spanyol dan Amerika sekitar Tahun 1898-1913. Yaitu jenis model kaos dengan leher bulat, berlengan pendek dan berwarna putih yang dikenakan sebagai dalaman seragam. Namun sekarang ini model kaos tersedia dalam berbagai desain, bahan kain dan bentuk seperti kaos v-neck, turtleneck, ringer, raglan, henley dan polo.

Model kaos biasanya memiliki panjang sampai ke pinggang, akan tetapi terdapat fashion hip hop yang dikenal dengan tall-T shirts, memiliki panjang sampai ke lutut. Model kaos panjang juga kadang-kadang dikenakan oleh wanita sebagai baju tidur. Pada tren busana wanita Tahun 1990-an, terdapat model cropped T-shirt atau kaos yang dipotong pendek sehingga terlihat bagian perutnya.

Selain itu terdapat tren yang kurang populer, yaitu model kaos lengan pendek berwarna kontras dengan dalaman baju tangan panjang yang dikenal dengan istilah layering. Kaos yang ketat dengan tubuh disebut sebagai fitted, tailored atau baby doll t-shirt. Sekarang kaos sering dipakai sebagai satu-satunya pakaian untuk tubuh bagian atas. Kaos juga sering dikenakan sebagai bentuk ekspresi diri dan media iklan, dengan dipajangkan ilustrasi kombinasi antara kata-kata, seni dan foto.

Pada tahun 1960-an, kaos ringer muncul dan menjadi simbol fashion bagi musik rock ‘n roll dan para pemuda pemudi. Dari beberapa dekade juga terlihat munculnya tie-dyeing dan screen-printing pada kaos standar yang menjadikannya sebagai media untuk mengekspresikan seni, iklan komersial, souvenir dan bentuk protes.

Sejarah Kaos Printing

Sejarah kaos printing diawali ketika model kaos print digunakan terbatas pada Tahun 1942, ketika kaos Air Corps Gunnery School muncul di sampul Majalah Life. Pada tahun 1960, kaos yang dicetak mendapatkan popularitas sebagai bentuk ekspresi diri dan juga untuk kegiatan iklan, protes dan souvenir.

Salah satu contoh awal dari kaos dengan logo atau hiasan dapat ditemukan pada Tahun 1939 di Film The Wizard of Oz. Tiga orang menghadiri acara Scarecrow di Wash & Brushup Company di Emerald City yang terlihat mengenakan Kaos berwarna hijau dengan print di depan baju yang bertuliskan kata “Oz“.

Desainer poster seni psychedelic, Warren Dayton adalah pioneer beberapa karya seni print besar dan berwarna yang berbau politik, protes dan pop-culture pada kaos. Menampilkan gambar Cesar Chavez, kartun berbau politik dan ikon budaya lainnya dalam sebuah artikel di majalah Los Angeles Times pada akhir Tahun 1969. Ironisnya perusahaan pakaian dengan cepat membatalkan eksperimen tersebut dikarenakan takut tidak laku di pasaran.

Sejarah Kaos Printing Dalam Dunia Industri

Sejarah kaos printing dalam dunia industri dimulai ketika para penggiat bisnis menyadari bahwa T-shirt dapat menjadi media promosi yang amat efektif serta efesien. Segala persyaratan sebagai media promosi yang baik terdapat pada kaos, seperti fungsional, mobile, dapat dijadikan suvenir dengan harga terjangkau.

Pada awal Tahun 1950-an, beberapa perusahaan yang berbasis di Miami, Florida, mulai menghiasi Kaos dengan beberapa nama resor dan berbagai karakter. Perusahaan yang pertama kali memproduksinya adalah Tropix Togs, di bawah pendiri Sam Kantor, di Miami. Mereka adalah pemegang lisensi asli untuk karakter Walt Disney pada tahun 1976, termasuk Mickey Mouse dan Davy Crockett.

Kemudian, perusahaan lain memperluas bisnisnya ke bidang t-shirt printing, termasuk Sherry Manufacturing Company, yang juga berbasis di Miami. Perusahaan ini dimulai pada tahun 1948 oleh pendiri dan pemiliknya, Quinton Sandler sebagai bisnis syal screen print yang berkembang menjadi salah satu resor screen printed terbesar dan perusahaan pakaian berlisensi di Amerika Serikat.

Pada akhir 1960-an, Richard Ellman, Robert Pohon, Bill Kelly dan Stanley Mouse mendirikan Monster Company di Mill Valley, California, untuk memproduksi khusus desain seni rupa untuk kaos. Kaos yang diproduksi Monster Company sering menampilkan lambang dan motif yang terkait dengan Grateful Dead dan budaya ganja. Selain itu, salah satu simbol paling populer yang muncul dari kekacauan politik pada Tahun 1960-an adalah kaos bergambar wajah Che Guevara seorang revolusioner berpaham Marxisme.

Sejarah Perkembangan Kaos

Sejarah Perkembangan KaosSaat ini dapat diamati sejarah kaos terkenal dan dikenang yang diproduksi pada 1970-an telah menjadi bagian dalam budaya pop. Contohnya adalah termasuk kaos “happy face“, kaos “tounge and lips” logo Rolling Stones dan kaos dengan ikon “I ♥ NY” yang di desain oleh Milton Glaser. Pada pertengahan tahun 1980-an, kaos putih menjadi modis setelah aktor Don Johnson memakainya dengan setelan Armani di Film Miami Vice.

Pertumbuhan online shopping pada awal pertengahan Tahun 2000-an, menyebabkan perkembangan dari ide dan tren baru kaos. Sementara banyak produsen kaos telah menyertakan pakaian tersebut dalam persediaan mereka, akan tetapi kebanyakan dari kaos tersebut dipelopori oleh usaha start-up online. Inovasi tersebut seperti flip-up T-shirt, yang pemakainya bisa mengangkat dan meletakkannya di atas kepala mereka untuk menampilkan interior print dan semua print kaos.

Seiring perkembangan dunia fashion, maka bermunculanlah kaos yang lebih berwarna. Sekarang ini dapat kita temui berbagai jenis model kaos, seperti kaos v-neck, u-neck, turtleneck, raglan, henley dan lainnya dengan desain dan bahan yang beragam. Umumnya model baju kaos diberi hiasan tambahan berupa gambar atau tulisan menggunakan sablon maupun bordir meskipun jarang.

Sejarah Kaos Di Indonesia

Sejarah kaos di Indonesia dimulai ketika dibawanya pakaian ini oleh orang-orang Belanda. Namun karena ketika itu Indonesia belum memiliki teknologi pintal yang baik sehingga baju kaos ini kurang berkembang pesat dan mahal.

Sekitar awal tahun 1970-an, kaos oblong mulai menunjukan perkembangan yang signifikan hingga merambah ke pelosok pedesaan. Ketika itu modelnya masih sederhana, berwana putih dengan bahan katun halus tipis yang melekat ketat di badan dan hanya diperuntukkan bagi kaum pria. Tren kaos oblong direkam oleh Kartunis GM Sudarta melalui tokoh Om Pasikom dan kemenakannya dengan tajuk “Generasi Kaos Oblong” (Harian Kompas, 14 Januari 1978).

Pada tahun 1980-an dunia kaos oblong dikuasai oleh industri kreatif. Muncul merek-merek terkenal dengan desainnya yang unik dan menarik. Lalu pada tahun 1990-an, dunia kaos Indonesia diramaikan oleh maraknya insan-insan kreatif yang memproduksi dan menjual kaos desain sendiri serta menjualnya di toko sendiri. Mereka inilah yang dikenal sebagai Distro (Distribution Outlet) Clothing.

Seiring perkembangan teknologi, sekarang ini telah banyak bermunculan berbagai macam desain dan bentuk kaos yang dijual secara online. Baik menggunakan toko-toko online, media sosial maupun website sebagai alat promosinya. Para calon konsumen bisa dengan lebih mudah dan leluasa untuk memilih berbagai produk yang diinginkan tanpa harus mengunjungi toko fisiknya. Mereka inilah yang dikenal sebagai online store.

Demikianlah ulasan mengenai sejarah kaos oblong (t-shirt). Bila anda membutuhkan jasa pembuatan kaos, silahkan untuk mengunjungi Konveksi Kaos.

Semoga bermanfaat.

Jenis Model Sweater

Jenis Model Sweater
Galerikonveksi51.com – Jenis model sweater bagi pria dan wanita terbaru, biasanya hadir dengan macam macam jenis desain keren pada pola gambar ataupun tulisan yang dirajut. Secara umum berbagai jenis model sweater memiliki bentuk pola yang sama, hanya saja terdapat variasi desain yang menghiasi modelnya. Dengan banyaknya jenis model sweater, bisa menjadi salah satu alternatif pilihan untuk menghangatkan tubuh dari cuaca dingin selain jaket.

Sweater adalah pakaian atasan yang terbuat dari bahan rajutan yang menutupi tubuh bagian atas sampai sebatas pinggang beserta seluruh lengan dan berfungsi untuk menghangatkan tubuh dari cuaca yang tidak terlalu dingin. Untuk pilihan bahan sweater dapat anda temui di jenis kain sweater.

Jenis Model Sweater

Perkembangan fashion menghadirkan berbagai sweater pria model terbaru serta model sweater wanita terbaru. Bila kita perhatikan macam macam sweater pria, sebenarnya memiliki kemiripan dengan jenis sweater wanita. Hanya saja pada macam macam sweater wanita, di desain dengan model yang lebih feminim. Juga jenis sweater wanita biasanya memiliki warna yang lebih “girly”.

Jenis model sweater keren dapat kita temui pada berbagai model sweater terbaru distro, dengan berbagai variasi rajutan desain gambar dan tulisan. Selain memiliki berbagai macam desain, juga terdapat berbagai baju penghangat yang termasuk ke dalam jenis model sweater. Berikut adalah beberapa jenis model sweater yang secara umum sering digunakan.

Model Sweatshirt

Sweatshirt adalah jenis sweater yang terbuat dari bahan kain dan memiliki potongan mirip dengan celana olahraga (sweatpants). Sweatshirt biasanya dikenakan dengan celana olahraga sebagai suatu kesatuan pakaian olahraga. Model baju sweatshirt dirancang untuk meningkatkan suhu tubuh dan mengeluarkan keringat.

Biasanya sweatshirt terbuat dari sejenis bahan katun tebal dan selain dari model pullover juga terdapat model dengan resleting dan hoodie. Sweatshirt dapat digunakan sebagai pakaian kasual dengan variasi desain bergambar atau tulisan menggunaakan aplikasi sablon ataupun bordir. Jenis model sweatshirt ini dapat digunakan baik oleh pria maupun wanita.

Model Model SweaterSerupa dengan sweater, pada jenis model sweatshirt ini memiliki pola lubang leher yang sama, yaitu crewneck, v-neck dan turtleneck.

Sweater crew neck

Sweater Crew Neck adalah sebuah sweater yang memiliki lubang leher bulat. Jenis sweater crew neck ini merupakan model sweater yang paling sering ditemui karena simple dan cocok untuk digunakan untuk tampilan kasual.

Sweater V Neck

Sweater v neck adalah jenis sweater dengan lubang leher berbentuk huruf V dengan sudut siku di dada atas tengah.

Sweater Turtleneck

Sweater turtleneck adalah sebuah sweater yang memiliki model leher bulat dengan ribs panjang mendekati kerongkongan.

Cardigan

Cardigan

source: collegehillcustomthreads.com


Cardigan adalah jenis pakaian rajutan serupa dengan sweater tetapi memiliki depan terbuka yang biasanya memiliki kancing. Jenis model cardigan memiliki versi terbaru dengan depan yang terbuka tanpa kancing. Cardigan bisa disebut juga sebagai jaket sweater wanita, karena biasanya banyak dikenakan oleh wanita dan jarang menjadi pilihan baju sweater pria.

Hoodie

Hoodie adalah sebuah sweatshirt yang memiliki tudung juga disebut sebagai hooded sweatshirt. Hoodie kadang memiliki muff yang dijahit pada bagian bawah depan dan juga tali untuk menyesuaikan bukaan tudung.

Jenis Model Hoodie

source: hoodie by farm-wardrobe.com, zip up hoodie by aliexpress.com, full zip up hoodie by bugsonsteroids.com

Secara umum model hoodie ini terbagi menjadi :

Hoodie Jumper

Hoodie jumper adalah sebuah model hoodie tanpa bukaan depan dan resleting sehingga termasuk ke dalam jenis pullover.

Zip Up Hoodie

Zip Up Hoodie adalah sebuah model hoodie yang memiliki bukaan depan dengan resleting dari mulai bawah pinggang sampai bagian leher.

Full Zip Hoodie

Full Zip Hoodie adalah sebuah model hoodie yang memiliki bukaan depan dengan resleting dari mulai bawah pinggang sampai bagian tudung sehingga dapat menutupi seluruh wajah.


Demikianlah ulasan mengenai jenis model sweater. Bila anda membutuhkan jasa pembuatan sweater, silahkan untuk mengunjungi Konveksi Jaket.
Semoga bermanfaat.

Jenis Model Kaos

Jenis Model KaosGalerikonveksi51.com – Jenis model kaos yang sering kita temui biasanya memiliki macam-macam desain, mulai dari jenis baju sampai penerapan aplikasi tambahan. Selain itu, jenis model kaos pun biasanya memiliki potongan yang simple sehingga nyaman untuk dikenakan sehari-hari. Dikarenakan kepraktisannya, maka banyak tersedia jenis model kaos pria dan wanita.

Kaos dikenal juga dengan istilah T-shirt (tee shirt atau tee) adalah sebuah jenis baju yang dapat digunakan oleh pria dan wanita yang namanya diambil dari bentuk badan dan lengan menyerupai huruf T. Biasanya dikaitkan dengan lengan pendek, garis leher yang bulat (crew neck) tanpa kerah. T-shirt umumnya terbuat dari bahan yang ringan, terjangkau dan mudah dibersihkan.

Jenis Model Kaos

Pada awalnya jenis model kaos ini hanya memiliki satu macam, berupa pakaian dalaman yang dinyatakan oleh angkatan laut AS pada perang antara Spanyol dan Amerika sekitar Tahun 1898-1913. Yaitu jenis model kaos dengan leher bulat, berlengan pendek dan berwarna putih yang dikenakan sebagai dalaman seragam. Lalu menjadi umum dikenakan oleh para pelaut dan marinir, pada awal menggunakan kapal selam dan cuaca tropis untuk membuka baju seragam dan hanya mengenakan baju kaos tersebut.

Tak lama kemudian jenis model kaos ini menjadi populer sebagai pakaian dalaman untuk para pekerja di berbagai industri. Dikarenakan kepraktisannya, model baju kaos ini menjadi banyak dikenakan oleh berbagai kalangan dan tidak lagi menjadi pakaian dalaman. Lalu muncul macam macam kaos lengan panjang, sebagai evolusi dari kaos lengan pendek ini.

Seiring perkembangan dunia fashion, maka bermunculanlah jenis model kaos yang lebih berwarna. Sekarang ini dapat kita temui macam macam kaos distro, seperti V-Neck, U-Neck, Turtleneck, Raglan dan lainnya dengan macam macam desain kaos dan bahan kaos yang beragam. Umumnya model baju kaos diberi hiasan tambahan berupa gambar atau tulisan menggunakan sablon maupun bordir meskipun jarang.

Di antara berbagai jenis model kaos tersebut, terdapat kaos yang umumnya sering digunakan. Yuk, mari kita simak model-modelnya.

Kaos Crew Neck

Kaos Crew NeckKaos Crew Neck atau crew neck t-shirt merupakan sebuah jenis kaos yang sering ditemukan biasa disebut dengan kaos oblong adalah kaos yang memiliki garis leher yang bulat tanpa kerah dan biasanya berlengan pendek.

Kaos V-Neck

Kaos V-NeckKaos v-neck adalah sebuah jenis kaos yang memiliki lubang leher bagian depan berbentuk huruf “V” dengan garis ribs yang bersiku pada bagian dada atas.

Kaos TurtleNeck

Kaos TurtleneckKaos TurtleNeck adalah sebuah jenis kaos yang memiliki lubang leher bulat dengan ribs yang panjang mendekati kerongkongan. Kaos ini juga memiliki model kaos turtleneck wanita dan pria.

Kaos Ringer

Kaos RingerKaos Ringer atau ringer t-shirt adalah sebuah kaos yang memiliki tambahan bahan yang berbeda dengan badan pada keliman tepi leher dan tangan.

Kaos Raglan

Kaos RaglanKaos raglan adalah sebuah jenis kaos yang memiliki potongan warna yang berbeda antara badan dan lengan, serta jahitan yang menyatukan antara lengan dan badan berpola miring dari ketiak sampai leher sebelah bahu.

Kaos Henley

Kaos HenleyKaos henley adalah sebuah jenis kaos tanpa kerah, dengan karakteristik memiliki placket dibawah bulatan leher dengan panjang sekitar 3-5 inci (8-13 cm) dan biasanya memiliki 2-5 buah kancing. Kaos Henley pada dasarnya menyerupai kaos Polo tanpa kerah yang bisa berlengan pendek atau panjang. Jenis kaos henley sangat bagus ketika dikenakan dengan jenas, celana bahan, celana khaki, kargo atau celana untuk acara-acara resmi kasual dan semi-formal.

Kaos Polo

Kaos PoloKaos polo atau dikenal juga sebagai polo shirt adalah sebuah jenis kaos dengan kerah, memiliki placket dengan dua atau tiga kancing dan saku di dada kiri sebagai opsi tambahan. Ketiga istilah tersebut merupakan ciri khas yang dapat digunakan untuk menggambarkan pengertian dari kaos polo. Pada umumnya kaos polo dikenal sebagai baju golf dan tenis.

Demikianlah ulasan mengenai jenis model kaos. Apabila anda ingin membuat salah satu model baju di atas silahkan untuk mengunjungi Konveksi Kaos.
Semoga bermanfaat.